.post img:hover { -o-transition: all 0.3s; -moz-transition: all 0.3s; -webkit-transition: all 0.3s; -moz-transform: scale(1.5); -o-transform: scale(1.5); -webkit-transform: scale(1.5); }

Sabtu, 23 November 2013

Satelit Seberat 1 Ton Bersiap Jatuhi Bumi



                      Satelit milik ESA itu habis bahan bakar sehingga tertarik gravitasi.

VIVAnews - Satelit Gravity Field and Steady-State Ocean Circulation Explorer (Goce) milik Badan Antariksa Eropa (ESA) dikabarkan mengalami kecelakaan. Goce pun siap jatuh ke Bumi.

Menurut stasiun berita BBC, 11 November 2013, berdasarkan pengamatan dari ESA, satelit Goce yang memiliki berat 1 ton telah memasuki atmosfer Bumi dan hancur berkeping-keping setelah terbakar oleh lapisan gas Bumi.

ESA memprediksi puing-puing satelit Goce akan jatuh di sepanjang kawasan Asia Timur, Samudera Pasifik, dan Antartika. Namun, masyarakat diminta untuk tidak khawatir, karena puing-puing diperkirakan sudah hancur berkeping-keping.


Menurut ESA, penyebab jatuhnya satelit Goce karena kehabisan bahan bakar. Akibatnya, satelit tidak mampu bertahan dari tarikan gravitasi Bumi.

"Satelit Goce telah kehabisan bahan bakar, sehingga mesin listriknya tidak mampu mendorong satelit untuk terbang laebih tinggi. Akibatnya, satelit terus terjun ke Bumi sampai di jarak 224 kilometer dan tertarik oleh gaya gravitasi Bumi," ungkap pejabat NSA.

ESA melihat posisi satelit Goce pada Minggu, 10 November pukul 22.42 waktu Amerika Serikat. Saat itu, posisinya berada 121 kilometer di atas Benua Antartika.

Saat ini, para ilmuwan ESA fokus melakukan pelacakan dan pengawasan untuk mengetahui kapan waktu pasti dan seberapa besar bongkahan satelit itu menghantam permukaan ke Bumi.

Satelit Goce pertama kali diluncurkan ke ruang angkasa pada tahun 2009. Satelit ini merupakan rangkaian dari satelit-satelit yang melakukan pemantauan lingkungan Bumi dari ruang angkasa.

Satelit Goce sudah dibenamkan modul komputer yang berfungsi untuk menangkap gambar pergerakan ketinggian air laut. Dari hasil tangkapan gambar itu kemudian dianalisis untuk melihat dampak perubahan iklim di masa mendatang. (one)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar